Sejarah singkat
Seorang Insinyur Survei, Hrvoje Lukatela membuat penemuan titik darat pada tahun 1992 dan mampu menghitung jarak dan koordinat Point Nemo dengan melakukan triangulasi daratan lain.
Pada saat itu, diduga tidak ada manusia yang melintasi koordinat yang digunakan, karena wilayah pulau yang terpencil Sehingga ini memperkuat gagasan bahwa pulau ini dan sekitarnya menjadi tempat paling terpencil di dunia.
Kehidupan di Point Nemo
Bahkan menarik dan anehnya lagi, tidak banyak makhluk hidup yang ditemukan di sekitar Point Nemo.
Beberapa puluh km dari Point Nemo, nyaris tidak ada kehidupan. Jarak yang terlalu jauh dari daratan membuat nutrisi di udara dan di laut sangat sedikit dan sangat kurang untuk menyokong kehidupan komplek. Demikian dikutip dari akun semesta sains.
Menjadi Perhatian
Point Nemo menjadi tempat menarik bagi banyak orang dan bahkan telah menarik perhatian beberapa ilmuan yang percaya mungkin ada sesuatu yang unik terjadi di sekitar daratan ini
Hal ini juga yang membuat Point Nemo di jadikan spacecraft cemetry alias kuburan pesawat antariksa.
Digunakan sebagai spacecraft cemetry, karena sedikitnya (nyaris tidak ada) kehidupan di Point Nemo. Sehingga mengurangi kerusakan lingkungan.
Namun, uniknya tempat ini justru lebih dekat dengan 'sesuatu yang lain' yang berada di angkasa luar.
Lantas bagaimana caranya pesawat itu dikuburkan?
selain dikenal sebagai tempat paling terpencil di muka Bumi, Point Nemo juga kerap dikenal sebagai sebuah kuburan massal.
Satelit dan wahana antariksa lain yang sudah habis masa tugasnya, diarahkan untuk jatuh di point Nemo. Sehingga ketika ada bagian yg tidak habis terbakar di atmosfir bumi, bagian-bagian tersebut akan langsung tercebur kedalam laut di Point Nemo.
Titik ini dikenal sebagai area pemakaman untuk pesawat luar angkasa yang sudah tak berfungsi
Sejak awal 1970-an, sejumlah program luar angkasa telah menggunakan daerah ini untuk membuang pesawat ruang angkasa dan peralatan yang sudah ketinggalan zaman.
Program-program ini menggunakan sistem untuk membawa satelit dan kapal luar angkasa tua keluar dari orbit sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi daerah berpenduduk ketika mereka jatuh ke Bumi
Poin Nemo dipilih sebagai tempat teraman untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa tua karena itu adalah titik terjauh dari manusia. Pesawat ruang angkasa ditarik dari orbit dan mulai turun dengan cepat begitu mereka memasuki kembali atmosfer bumi. Peralatan biasanya memanas hingga ribuan derajat sebelum akhirnya pecah berkeping-keping.
Ratusan satelit, kapal, bahkan bekas stasiun ruang angkasa Rusia telah mencapai tujuan mereka di Poin Nemo dan mereka sekarang tidur tenang di dasar lautan.
Lokasi ini diresmikan titiknya pada 1992 menggunakan perangkat lunak oleh Hrvoje Lukatela
Area yang sekarang dikenal sebagai Poin Nemo sebenarnya telah digunakan oleh pasukan antariksa internasional sejak 1970-an, tetapi tidak ada yang mampu melacak koordinat yang tepat hingga 1992. Seorang insinyur survei bernama Hrvoje Lukatela berhasil menentukan titik pasti Poin Nemo dan digunakan hingga kini.
Lukatela menggambarkan Point Nemo, "Lokasi ini terdiri dari tiga titik sama sisi yang cukup unik dan tidak ada titik lain di permukaan bumi yang bisa menggantikan salah satu dari itu."
Pada 1997, peneliti mendengar suara misterius di dekat Poin Nemo
Ketika teknologi modern dan sains telah mampu memberikan gambaran yang kuat tentang seperti apa Poin Nemo, tapi tidak ada yang tahu apa yang terjadi di sana dan tentu membuat banyak imajinasi dan asumsi menjadi liar serta luas.
Pada 1997, lima tahun setelah penemuan resmi Poin Nemo, ahli kelautan merekam suara aneh muncul di daerah itu, suara yang tidak seperti apa pun yang pernah mereka dengar.
Suara itu dijuluki the Bloop dan lebih keras daripada panggilan Paus Biru. Para ahli kelautan tergelitik—dan sedikit terkesima—oleh kemungkinan apa saja yang bisa membuat kebisingan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
Setting tempat H.P. Lovecraft "The Call of Cthulhu" sangat mirip dengan Poin Nemo
Penulis fiksi ilmiah terkenal H.P. Lovecraft menulis tentang lokasi fiksi yang memiliki kesamaan menakutkan dengan Poin Nemo. Dalam cerpen yang terbit tahun 1926 berjudul "The Call of Cthulhu".
Lovecraft menggambarkan sebuah kota yang hilang bernama R'lyeh, tempat monster berwajah tentakel yang dikenal sebagai Cthulhu terperangkap dalam tidur yang abadi. Menurut legenda, kebangkitannya akan menghasilkan kiamat.
Lovecraft menetapkan koordinat R'lyeh pada 47 ° 9'S 126 ° 43'W yang dianggapnya sebagai tengah lautan. Yang mengejutkan, Poin Nemo terletak di 48 ° 52,6'S 123 ° 23'W meskipun koordinat itu baru resmi 66 tahun setelah Lovecraft menulis cerita pendeknya.
Dalam cerpen "The Call of Cthulhu", Lovecraft menggambarkan kota R'lyeh yang hilang sebagai "Nightmare Corpse City" yang mungkin tidak jauh-jauh amat dari Poin Nemo yang asli.
Titik ini dinamai Poin Nemo yang berarti 'No One'
Pada 1870, 100 tahun sebelum Poin Nemo menjadi "pemakaman luar angkasa", Jules Verne menerbitkan novelnya Twenty Thousand Leagues Under the Sea. Buku itu membahas petualangan Kapten Nemo, seorang lelaki yang kehilangan segalanya dan menjelajahi samudra dengan kapal selam bergaya steampunk bernama Nautilus.
Ekspedisi laut dalam yang dilakukan Kapten Nemo membawanya ke tempat-tempat unik, termasuk Antarktika dan Kota Atlantis yang hilang. Dia bahkan mencapai apa yang digambarkan Verne sebagai titik terluar samudra. Jadi, sudah sepantasnya begitu titik ini secara resmi ditemukan pada 1992, ia dinamai sesuai dengan kapten ikonik Nemo.
Membayangkan betapa misteriusnya titik ini di lautan mungkin akan membuat kita makin penasaran bahwa Bumi ini tak seperti yang kita kira. Selain itu, alam semesta mungkin tak sekecil yang kita pikirkan. Itu karena masih ada banyak rahasia angkasa luar yang bahkan belum tersentuh manusia.
Komentar
Posting Komentar